tehfira.my.id

Belajar Seks Dari Kecil? Hmm, Boleh Nggak sih?

belajar seks dari kecil


Belajar seks dari kecil. Hmm.... emang boleh ya? eits jangan dulu mikir yang cemacem, ya! faktanya ilmu tabu yang satu ini juga perlu diajarkan kepada anak. Soal waktu dan harus bagaimana memberikan ilmunya, yuk kita belajar bareng. Mumpung Teh Fira lagi mau bahas.

Tapi disclaimer dulu deh, yang aku maksud dengan seks itu bukan sekedar hubungan suami istri ya, namun lebih luas lagi. Misalnya contoh kecilnya anak sudah kenal dengan kemaluan sendiri, batasan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan apa saja.

Perlahan, tapi pasti jika dilakukan dengan benar, Insya Allah anak bisa terhindar dari penyimpangan seksual. Aamiiin.

Namun sebelum lanjut, ku ucapkan selamat bahagia wahai pembaca setia Blog Teh Fira. salam buat keluarga di rumah, ya. Buat yang belum berkeluarga, jangan berkecil hati juga. Insya Allah jodoh itu akan datang di waktu yang tepat, meskipun tidak cepat dan akurat. hehehe (loh kok jadi nyinggung jodoh sih ah)

Seks Edukasi, belajar seks dari kecil memang masih tabu sih ya. Sepertinya lebih banyak orang tua yang khawatir membahas ini sedari kecil kepada anaknya. jadinya ilmu penting ini tidak pernah diajarkan kepada anak sampai ia tumbuh dewasa.

Padahal nih ya, Ilmu yang satu ini penting banget. Kalau salah paham, urusannya bisa ribet. ya kita nggak usah muluk-muluk lah ya, semua pasti tahu tentang kasus penyimpangan seksual di Indonesia ini sudah separah apa. Duh, aku teh jadi miris.

Dari video di atas, rasa khawatir terhadap anak, khususnya berkaitan dengan perilaku seksual anak semakin menjadi. Nggak mau suatu saat nanti anak aku atau anak siapapun menjadi korbannya.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar Seks dari Kecil

Sepertinya memang tidak waktu yang dibilang pas untuk. rentang usianya tergantung kepada kemampuan masing-masing anak dalam menyerap informasi. Menurut tulisan dr. Kevin Andrian yang ada pada situs Alodoker.com, usia yang tepat untuk mengedukasi anak soal seks ini bisa dilakukan sejak balita.

Usia yang disebutkan adalah 3 sampai 4 tahun. Ketika anak sudah mulai mengenal dunia luar. Pada usia ini, anak sudah bisa dijelaskan soal bagian intim dalam tubuh seperti jenis kelamin, payudara, dan lain-lainnya.

Dalam Islam sendiri, anak-anak sebetulnya sudah harus dikenalkan dengan ilmu agama sedari kecil. seperti belajar fiqih, bersuci dan lainnya. 

Inget banget dulu waktu kecil sering bahas bab toharoh/beberesih (bersuci) belajar pakai kitab Safina, ustad kalau bahas bab bersuci ini jelas banget. Menghindari kesalahan di waktu dewasa nantinya. hal-hal yang berhubungan dengan kemaluan, selalu dijelaskan sejelas-jelasnya.

Seperti misalkan kemaluan harus dijaga, tidak boleh terlihat orang lain, bahkan diri sendiri juga melihatnya harus malu, terus lagi soal menjaga hubungan dengan lawan jenis. Dulu mah inget da pernah ada kata "tong ulin jeung lalaki, besi pacampur geutih" -terj: jangan bermain dengan laki-laki, nanti khawatir bercampur darah.

Saking ketatnya pergaulan kala itu. hehe.

Manfaat Belajar Seks sedari Kecil

Jelas pisan atuh ya ada manfaatnya, karena itu Teh Fira nulis artikel khusus ini. nih berikut manfaat yang bisa didapatkan ketika belajar seks dari kecil :

  1. Tameng dari lingkungan yang salah
  2. Membangun kepercayaan orangtua-anak
  3. Mendidik anak untuk bisa lebih menghargai dan menjaga diri
Di zaman yang apa-apa bisa digenggam, informasi jenis apa saja bisa kita cari dengan mudah. Hal-hal negatif juga bisa datang begitu saja. Karena itu, sebagai orang yang sudah tua, eh maksudnya sebagai orang tua yang memiliki anak, tugas kita adalah menjadi tameng bagi anak.

Tameng dari Lingkungan yang Salah

Jika ada kasus hape di pegang oleh anak, lalu tiba-tiba marketplace yang ada di hape itu sudah terisi dengan banyak chekout barang-barang. Misalnya beli hape 6pcs, celana 1 pcs, terus beli mesin cuci, televisi, dan lain-lain. Apakah kita akan marah? hehehe

Pertanyaannya, kepada siapa kita akan marah? kepada anak atau kepada cermin yang sedang memandang diri kita sendiri? hehe. Bagaimana pun. anak itu bagaimana lingkungan yang membentuknya, dan jangan lupa bahwa kita lah yang mendatangkan lingkungan tersebut.

Membangun Kepercayaan Orangtua-Anak

Seumpama kita membiarkan suami ikut reunian dengan teman-teman sekolahnya, atau kita membiarkan adik ke luar kota. Alasan paling utama melakukan itu pasti karena sudah percaya bukan? nah, rasa percaya ini juga bisa kita berikan ke anak.

Kita percaya karena suami dan adik sudah mengetahui mana yang harus dan tidak harus dilakukan. Begitu juga kita dengan anak, ya Bunda.

Kita bisa loh memberikan masukan-masukan tentang seksual di sela aktivitas mereka, misalnya ketika anak bermain dengan lawan jenisnya, ketika menonton televisi, dan pergaulan anak lainnya.

Mendidik Anak untuk Bisa Lebih Menghargai dan Menjaga Diri

Jadi inget kata-kata "tong ulin jeung lalaki, bisi pacampur geutih" tadi. hehehe soalnya setelah obrolan itu, dan beberapa petuah lainnya, aku jadi menjaga diri dari laki-laki waktu itu. ya memang nggak selalu sih, tapi ketika ingat kata-kata itu, pasti nggak main sama laki-laki.

Ternyata the power of petuah orang tua itu nyata, orang tua yang memberikan petuah ke anak, tentu dengan cara yang baik, pasti akan diingat oleh anaknya.

Tanya - Jawab Seksualitas Pada Anak (sumber : Alodokter)

belajar seks dari kecil

Siapa yang kalau ada ulangan datang, suka minta kisi-kisi sama gurunya? atau justru langsung minta bocoran soalnya? hayo ngaku, siapa yang samaan. wkwkwkw

Ujian berupa pertanyaan emang sering bikin bingung sih, apalagi kalau pertanyaannya nggak kita ketahui sama sekali. Untuk urusan seksualitas pada anak nih, sebisa mungkin kita harus menjawab pertanyan anak dengan baik ya, kalau nggak tahu mending bilang nanti dicari tahu dulu, atau arahkan untuk bertanya ke suami atau saudara yang dipercaya lebih tahu.

Belajar seks dari kecil, jangan sampai anak mencari tahu ke tempat yang salah.

Biar nggak kaget pas ujian pertanyaan sama anak nanti, Teh Fira mau bagiin bebera kisi-kisi nih : 

Pertanyaan: Kenapa aku punya penis, tapi teman perempuanku tidak?
Jawaban: Tubuh laki-laki dan perempuan memang berbeda.
Pertanyaan: Bagaimana bayi bisa berada di perut ibu?
Jawaban: Ibu dan ayah membuat bayi bersama dengan cara spesial.
Pertanyaan: Bagaimana cara bayi dilahirkan?
Jawaban: Ibu mengeluarkan bayi dari rahim dengan bantuan dokter dan bidan.
Pertanyaan: Kenapa dada ibu besar?
Jawaban: Tubuh perempuan akan berubah setelah dewasa nanti.

Ketika mulai menginjak usia 7 tahun, anak-anak akan memberikan pertanyaan yang lebih kompleks dan membutuhkan jawaban yang lebih spesifik, seperti pengertian menstruasi. Kita bisa menjawabnya bahwa menstruasi adalah tanda bahwa perempuan sudah dapat memiliki bayi.

Kita dapat menjelaskan tentang proses menstruasi dan memperlihatkan produk pembalut wanita yang harus digunakan saat menstruasi. Pada anak laki-laki, pemahaman ini akan membuatnya lebih menghargai proses alami yang terjadi pada wanita.

Selain itu, pertanyaan lain yang sering muncul adalah seputar ereksi. Anda bisa mulai menjelaskan secara singkat penyebab penis menegang saat disentuh atau tidur. Jelaskan jika ereksi berawal ketika melihat, merasakan, mencium, mendengar, atau memikirkan sesuatu yang merangsang pembuluh darah di penis.

Bagaimana Islam Mengajarkan Anak Tentang Pendidikan Seksual

Kalau bawa-bawa agama lagi nulis kok bawaanya berat ya, takut salah! Eh tapi, coba dulu aja deh, niat ibadah ya. 

Singkatnya sih Islam itu agama yang kompleks, semua ilmu tentang kehidupan bisa kita cari. Permasalahannya adalah di mana kita mencarinya, sumbernya benar atau tidak. Nah untuk meminimalisir salah mengambil sumber, lebih baik kita memilih orang yang ahli di bidang ini.

Dosen UIN UIN Sunan Kalijaga, UMS, UMY, dan IAIN Surakarta, sekaligus Penulis buku Ketika Anak Bertanya Seks, Dr. Hasan El Qudsy menjelaskan bahwa : dalam pandangan Islam, pengertian pendidikan seks bergantung pada sudut pandang yang dipakai. Pendidikan seks di dalam Islam juga merupakan bagian integral dari pendidikan akidah, akhlak, dan ibadah.

Jadi urusan pendidikan seks pada anak ini tidak bisa dilepaskan dengan pendidikan lainnya ya, utamanya adalah kita bisa membentengi anak dengan pendidikan Agama Islam sedari kecil.

Hematnya adalah kita menggiring anak supaya bisa belajar Islam dari kecil, lewat teladan dari orang tua, buku yang anak baca, tontonan yang anak lihat, guru atau pembimbing anak (jika bukan langsung dari orang tua) dan tentu dari lingkungan anak.

Ini tentu tidak mudah, tapi untuk melindungi anak supaya tidak terjerumus ke pergaulan yang salah, masa iya kita tidak mau berusaha lebih.

Belajar Seks Dari Kecil? Hmm, Boleh Nggak sih?

Nah, dari tulisan di atas, kira-kira sudah menjawab pertanyaan ini belum nih?

Kalau menurutku, bukan hanya boleh, tetapi justru dianjurkan. Selama memang porsi yang diberikan sesuai. untuk under 5 Tahun, yang dibahas apa dulu nih, terus yang lebih dari 5 tahun bagaimana.

Nah, kalau Belajar Seks dari Kecil kalau kalau menurut pembaca bagaimana? sharing, yuk?

Related Posts

10 komentar

  1. Iya teh Fira, merasakan sendiri, penting banget hal tabu dijelaskan langsung sama orang tua. But, kita nggak bisa memilih dilahirkan di keluarga seperti apa, hingga cara mendidik yang dipakaipun berbeda.

    Hm, untuk generasi selanjutnya, ibu-ibu muda, calon ibu, atau orang tua pada umumnya yang melek tentang ini semoga lebih lihai memasuki ruang-ruang sensitif barusan.

    Contoh jawaban-jawabannya menyentuh, suka deh~

    Oh ya, kalau kebutuhan mereka tak tercukupi di rumah, mereka masih haus rumah yang lebih benar-benar rumah.

    Salam teh Fira, semoga berkah terus keluarga teteh ^^

    BalasHapus
  2. Aamiiin ya Mujibassailin.. iya nih nggak semua org beruntung memiliki orang tua yg mengerti. Mudah2an do'a2 kita diijabah. Aamiiin.

    Makaish dah mampir teh Ulfa. Barokalloh

    BalasHapus
  3. Mengedukasi seks ini emmang perlu bahkan ada kelas parenting yang sudah membahasnya. Katanya meskipun usianya masih balita tetap diedukasi sedini mungkin tentunya dengan penyampaian yang tepat. Melihat kondisi saat ini yang mengerikan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya yah mbak..tapi memang realita yang ada masih saja banyak ortu yg belum paham pentingnya seks education

      Hapus
  4. Sex education pada anak sebetulnya bukanlah hal yang tabu seperti yang dianggap selama ini. Justru pendidikan seks harus diajarkan agar anak mengerti, karena seks disini bukan tentang hubungan intim semata. Pendidikan seks disini bisa mengajarkan anak tentang cara bersuci setelah BAK misalnya.

    Uraiannya bagus teh, menambah ilmu parenting jadinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasiih banyak mbak..udah mampir..
      semangaaat untuk kita

      Hapus
  5. Setuju banget. Bukan hanya seks edukasi, segala sesuatu memang sebaiknya mulai diajarkan sejak dini namun dengan cara dan batasan yang sesuai. Hal hal. Yang disembunyikan eengan alasan tabu, malah bisa berdampak buruk karena anak akan mencari tahu sendiri dan bisa jadi akan menjerumuskan.
    Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih banyak bunda sudah mampir...love you

      Hapus
  6. Betul sekali Teh Fira. Penting sekali nih sex education yang nggak hanya ke anak kecil tapi ke orang tuanya juga. Kadang masih miris liat orang-orang tua yang menganggap perbincangan ini adalah "saru" kalau istilah di Jawa Tengah. Padahal ini ilmu, daripada dia cari ilmu di luar yang ngga tau belok apa enggak, kan memang lebih baik dari para orang tua dulu yang memberi tahu ya. Semoga kita semua dijauhkan dari marabahaya dan diberi perlindungan oleh Allah, aamiin :')

    BalasHapus
  7. aamiin ya Alloh ya Robbal'alamiin..
    iya sama mbak, di daerahku juga kebanyak ortu masih berpikiran negatif tentang seks education ini

    BalasHapus

Posting Komentar