Penting! Efek Anak Tidak Dididik Ilmu Agama
Aku coba lagi nulis yang semoga tidak melenceng dari tema awal yang diazamkan.Waktu itu aku punya janji ke diri sendiri, saat menjalani event ODOP ini, aku bakal mengusung tema tulisan mengenai parenting, tidak yang lain.
Tapi memang kenyataannya kemarin saja aku bahas bakakak.hhe
Tidak Mendidik Anak Dengan Ilmu Agama
Hayu! Kita mulai lagi membahas seputar ibu, ayah, dan anak yang harus di ketahui dan diamalkan. Dan sayangnya aku pribadi malah tak mengindahkannya.
Semoga setelah nulis ini jadi bisa lebih berkaca diri dan berubah menjadi lebih baik.
Oke, jangan berlama-lama lagi. Aku coba awali dengan sebuah cerita, begini:
Dikisahkan bahwa sekelompok anak penduduk Bahrain keluar ke lapangan untuk bermain bola. Pada saat itu, seorang uskup tengah berdiri di tempat tersebut. Bola jatuh menimpa dadanya dan ia mengambilnya.
Anak-anak itu meminta kepadanya, tetapi tidak mau memberikannya. Anak-anak itu berkata, ‘saya mohon dengan nama Muhammad Saw. agar tuan memberikan kepada kami’.
Akan tetapi, uskup itu tidak mau. Bahkan, ia mencaci Rasullullah. Anak-anak itu pun datang kepadanya dengan membawa bola-bola mereka dan memukulinya sampai si uskup itu mati.
Kejadian ini dilaporkan kepada Umar bin Khathab. Demi Allah, beliau sangat gembira sehingga tidak ada kegembiraan tentang kemenangan dan perampasan harta perang seperti kegembiraannya tentang sekelompok anak-anak yang membunuh uskup tersebut.
Umar bin Khattab, “Kini Islam benar-benar jaya karena sekelompok anak-anak yang mendengar Nabinya dicerca bangkit kemarahannya dan membelakanginya sehingga uskup tersebut dibunuh".
Anak itu peniru yang ulung, ini artinya anak juga akan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya.
Terlepas dari mereka mengetahui apakah itu salah atau benar. Yang mereka tahu adalah hal yang dilakukan oleh orang tuanya, maka ia pun harus melakukannya.
Maka kita sebagai orang tua harus benar-benar hati-hati dalam menanamkan suatu kebiasaan dan mendidiknya.
Hal Paling Mendasar Yang Wajib Diajarkan Ke Anak
Hal utama dan mendasar yang wajib orang tua ajarkan adalah penempatan keimanan yang benar.
Firman Allah Swt dalam surat Adz-Dzariayat ayat 56, yang artinya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Ayat ini menerangkan bahwa kita hidup di dunia hanya untuk menyembah-Nya.
Orang tua wajib mengajarkan kepada anak bahwa agama Islam merupakan agama yang paling benar, serta hanya Allah lah yang patut disembah.
Menghubungkan Segala Sesuatu Dengan Keberadaan Allah Swt.
Kita sebagai orang tua memiliki tugas untuk selalu menghadirkan Allah di tengah-tengah keluarga.
Dengan cara senantiasa mengajarkan anak untuk selalu beribadah, mencintai Allah dan rasul-nya, yang tidak kalah penting adalah mengajak anak untuk selalu menghubungkan segala sesuatu dengan keberadaan Allah.
Dengan demikian biasanya secara otomatis sang anak akan mencontoh dan bisa menarik benang merah hubungan antara Makhluk dengan khalik. Ia pun akan paham perannya sebagai makhluk yang harus senantiasa tunduk kepada sang khalik.
Segala sesuatu yang anak lihat dan rasakan bisa menjadi media untuk selalu terhubung kepada Allah Swt.
Seperti ketika sang anak merasakan sakit, bahagia, ataupun ketika ia merengek meminta sesuatu kepada kita sebagai orang tuanya.
Efek tidak mengajarkan anak ilmu agama
Tentunya apapun yang kita berikan atau yang kita contohkan kepada anak, akan memberikan efek yang terlihat dan tertanam dalam diri anak itu. Termasuk juga ketika kita tidak menanamkan ilmu agama dalam diri anak:
- Anak tidak mengenal Tuhannya
- Mudah sekali merasa hampaK
- Kehilangan arah
- Karakter baik sulit terbentuk
Mudah-mudahan kita sebagai orang tua atau calon orang tua diberikan petunjuk dan kekuatan untuk mendidik anak-anak, khususnya dalam ilmu agama.
x
Aamiin Teh Fira, semoga bila kita diberikan amanat buah hati bisa senantiasa diberi petunjuk dan kekuatan dalam mendidik. MAkasih buat tulisannya Teh, Sukses selalu:))
Sama-sama, Kak..
Aamiin ya Allah ya robbal'alamiin 🤲
Terimakasih sudah mampir