tehfira.my.id

Hindarkan Fatherless di Rumah Kita, Wujudkan Kaharmonisan Keluarga!

 


Ada pepatah yang mengatakan 

"Cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya"


Seolah yang membutuhkan figur ayah itu hanya anak perempuan saja. Padahal kenyataannya nggak demikian, anak laki-laki pun sama halnya butuh figur seorang ayah.

Anggota keluarga yang lengkap, biasanya digambarkan dengan adanya sosok ibu, ayah, kakak atau adik. Nah kalau dalam sebuah keluarga misalnya udah nggak ada ayah atau ibu, berarti keluarga itu udah nggak lengkap? Enggak juga sih sebenarnya.

Karena sebenarnya yang secara fisik ayah atau ibunya masih ada pun, nggak bisa jamin kalau sosok dan peran yang dibutuhkan betul-betul ada 

Dan tahu nggak sobat? Ada satu kondisi dimana seorang anak nggak bisa merasakan hadirnya sosok ayah dalam kehidupannya, terlepas ayahnya ada secara fisik atau bahkan nggak ada.

Misalnya nih ya, ayahnya ada secara fisik tapi nggak bisa menghadirkan figur sebagai seorang ayah yang betul-betul dibutuhkan anak karena saking sibuk kerja hingga nggak punya waktu untuk anak. Atau contoh lain yang ayahnya betul-betul nggak ada secara fisik misalnya karena sang ayah meninggal dunia, yang seringkali kita kenal dengan istilah yatim. Keduanya ini dikenal dengan istilah fatherless.

Jadi, Fatherless tuh Apa Sebenarnya?

Menurut komisioner Komisi Perlindungan Anak (KPAI) "Fatherless diartikan sebagai anak yang bertumbuh kembang tanpa kehadiran ayah, atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak dengan kata lain pengasuhan."

Ternyata peran seorang ayah dalam pola asuh anak sangat penting, ya, sobat.

Keyakinan yang selama ini tertanam secara turun-temurun bahwa pola asuh anak sepenuhnya adalah tanggung jawab ibunya saja sementara ayah hanya berkewajiban untuk mencari nafkah, itu kurang tepat ya.

4 Peran Penting Sosok Ayah dalam Pola Pengasuhan Anak 

Ternyata eksistensi seorang ayah begitu dibutuhkan dalam pengasuhan anak, setidaknya ada empat macam peran:

Meningkatkan kecerdasan anak 

Hal ini sebenarnya sudah lumayan sering terdengar di kalangan masyarakat, terutama masyarakat menengah ke atas, namun masih sedikit masyarakat yang menerapkannya. 

Peran seorang ayah yang aktif ikut serta mengasuh anak, secara alami akan memberikan dampak positif yaitu bisa meningkatkan kecerdasan sang anak.

Baik kecerdasan yang sifatnya emosional maupun kognitif, sehingga sang anak beresiko lebih rendah untuk melakukan tindakan kejahatan di bawa umur.

Memberikan kasih sayang kepada anak 

Sebenarnya perkara ayah atau orang tua memberikan kasih sayang kepada anak adalah hal yang mutlak dan wajib.

Ayah yang selalu mencurahkan kasih sayang terhadap anaknya bisa membuat sang anak bisa mencapai kadar kebahagiaan yang lebih optimal dibandingkan dengan ana yang kurang mendapat kasih sayang khususnya dari sang ayah.

Untuk para ayah, jangan pernah sungkan untuk mengungkapkan rasa sayang anda terhadap anaknya.


Meningkatkan kepercayaan diri sang anak 

Ada peribahasa yang bilang, "Percaya diri itu modal hidup." Ini berlaku juga untuk sang anak.

Seorang anak yang mempunyai tingkat kepercayaan diri akan merasa lebih optimis dalam menghadapi lika-liku kehidupan.

Berkat dukungan emosian yang sudah biasa diterapkan oleh ayah.


Memberi contoh teladan bagi anak 

Bagaimanapun anak, itu tergantung orangtuanya. Anak adalah seorang peniru ulung. Begitulah kalimat yang cocok untuk menggambarkan bahwa seorang anak betul-betul mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya.

Ayah sebagai kepala keluarga, pemimpin yang wajib memberikan teladan baik bagi anggota keluarganya tak terkecuali anaknya. Hal ini akan membantu mencegah anak terhindar dari penyimpanan perilaku.

Selain itu, anak yang mendapat suri tauladan baik dari ayahnya berpotensi menjadi seseorang yang lebih tulus dan baik hatinya. Sehingga akan mudah berempati terhadap orang lain.

Nah itulah sobat peran penting yang bisa dilakukan oleh seorang ayah terhadap pola asuh anaknya.

Yang terpenting sih dari peran-peran yang tadi sudah dibahas, dampak positif bagi keluarga adalah menjaga keharmonisan.

Sosok ayah yang mampu menjalankan perannya dalam mengasuh dan mendidik anak, Insya Allah merupakan ayah yang mampu menjaga dan membangun keharmonisan rumah tangga.

Cara sederhana bisa dilakukan ayah untuk ikut berperan aktif misalnya dengan cara menambah kedekatan dengan anak, seperti lebih sering menggendongnya, memeluknya, dan mengajak bermain anak.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, anak adalah sebuah amanah dari Allah SWT. Yang betul-betul harus kita jaga dan rawat jiwa raganya.


Lalu Bagaimana Jika Fatherless Benar-benar Terjadi?

Dampak yang ditimbulkan dari kondisi fatherless nggak tanggung-tanggung lho sobat! Bisa sampai mengganggu psikologis anak hingga ia dewasa.

Adapun dampak dari fatherless adalah:


Anak Lebih Agresif 

Anak-anak yang tumbuh tanpa sosok ayah cenderung cepat marah dan kesulitan mengendalikan emosinya. Atau bahkan amarahnya terpendam dan jadi dendam yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Redahnya Rasa Percaya Diri 

Efek yang ditimbulkan dari anak dengan masa pertumbuhan tanpa ayah bisa menyebabkan masalah harga diri. Penderita introvert dan tidak bisa menjadi dirinya sendiri.


Lebih Cengeng 

Kondisi anak yang kehilangan sosok ayahnya akan lebih Cengeng karena merasa tidak memiliki penguat dalam hidupnya.

Cenderung Berbuat Kejahatan di Masa Depan 

Akibat dari kurangnya sentuhan dan gambaran sosok ayah dalam dirinya menyebabkan anak cenderung tidak peduli ketika berbuat kejahatan.

Oke sobat, sampai disini dulu bahasan tentang fatherless. Intinya sih ya, bagaimanapun kondisi keutuhan keluarga kita terutama bagi seorang ibu yang ditinggal sang suami, agar lebih kuat dan semangat untuk mendidik sang anak. Sehingga terhindar dari dampak fatherless.















Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar