tehfira.my.id

Mengenal Deforestasi : Penyebab dan Akibatnya bagi Umat Manusia



Babi Hutan yang Marah

Pada tema deforestasi, aku keinget cerita lima tahun ke belakang, tentang se-gerombolan babi hutan yang menyerang kampung halamanku.

Bahkan ada yang berani menerobos ke dalam rumah, dan merusak pemukiman. Hal itu terjadi  karena ekosistem dan habitat aslinya si babi hutan sudah diacak dan dirusak.

Ya! Pohon dan leuweng  tempat mereka tinggal dibongkar lalu disulap menjadi lahan tambang untuk pabrik semen.

Pohon-pohon digunduli, untuk dijadikan kawasan industri. Gunung yang tadinya terlihat hijau memukau, kini menjadi coklat dan terang karena gersang.

Semuanya ini dilakukan nggak lain untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, dalil yang di gunakan mereka memang menggiurkan. Tapi nyatanya bisa dengan mudah mendapat pekerjaan pun hanya kebohongan.

Janji tinggal janji, yang ada hanya alam yang digerus oleh mesin tanpa ampun. Terlihat rusak alam dan pemandangan terasa jauh dari kata menenangkan, polusi di mana-mana dan membuat sesak organ pernapasan.

Siapa yang Membuat Kerusakan di Bumi?

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. [QS Al-A’râf 7:56]

Siapa yang membuat onar ini? Yap, jawabannya adalah manusia sendiri yang memperbuat kerusakan! Sadis memang, tapi kita sebagai rakyat keci bisa apa?

Hanya bisa merenung dan mengungkapkan, kalau peristiwa ini salah satu contoh dari deforestasi.

Apa itu Deforestasi?

Menurut peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) yang menyatakan secara tegas bahwa deforestasi adalah perubahan secara permanen areal hutan menjadi tidak berhutan yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

Secara sederhananya sih gini, perubahan tutupan suatu wilayah dari berhutan menjadi tidak berhutan, dari suatu wilayah yang sebelumnya memiliki hutan (vegetasi pohon dengan kerapatan tertentu) menjadi bukan hutan (bukan vegetasi pohon atau bahkan tidak bervegetasi).

Kok bisa sampai begitu? Ya bisa saja, apa sih yang nggak bisa di dunia ini. Hilangnya area berhutan dapat disebabkan oleh beberapa faktor lho.

Berikut 5 Penyebab Terjadinya Deforestasi

1.      Perambahan Hutan untuk Memenuhi Keinginan Manusia

Menurut KBBI istilah “perambahan” itu diartikan dengan proses, cara, perbuatan merambah.

Teknis perambahan hutan ini biasanya dilakukan dengan mengambil hasil hutan lalu kemudian mengkonversi hutan menjadi  peruntukan lain secara ilegal. 

Tentu saja ini menjadi salah satu penyebab deforestasi hutan. Masalah perambahan hutan ini sudah menjadi masalah nasional. Beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan perambahan hutan yaitu faktor ekonomi, ketidaktahuan masyarakat sekitar hutan tentang dampak buruk perambahan hutan, adanya sponsor, keterbatasan petugas pengawas hutan, dan lemahnya sanksi hukum.

2.      Transmigrasi

Kawasan permukiman transmigrasi akan terus membutuhkan areal untuk mewadahi aktivitas transmigrasi. Di satu sisi telah terjadi perubahan tutupan lahan hutan ke tutupan lahan non hutan khususnya kawasan hutan yang bersentuhan langsung dengan kawasan permukiman transmigrasi.

3.      Kebakaran Hutan

Indonesia cukup sering menghadapi kebakaran hutan, pada tahun 2015 saja tercatat 1,7 juta hektar yang terbakar dan menyebabkan bencana asap yang menimbulkan dampak serius pada mobilitas juga aktivitas masyarakat dan tentunya kerusakan lingkungan. Serem kan?

membuat angka deforestasi menjadi semakin parah dibandingkan kehilangan lahan yang disebabkan oleh kegiatan konversi lainnya. Kerugian akibat kebakaran hutan juga berpotensi menghilangkan plasma nutfah. Fenomena kebakaran hutan di Indonesia telah menjadi tradisi yang terus-menerus terjadi.

4.      Pertambangan dan Pengeboran Sumber Daya Alam

Kegiatan pertambangan dan pengeboran minyak menyebabkan adanya bekas pertambangan di kawasan hutan yang kondisi tanahnya sudah berlubang-lubang.

Jika tidak dilakukan penutupan kembali maka kawasan tersebut akan menyebabkan dampak buruk pada kualitas dan perubahan fungsi lahan lingkungan di area sekitarnya.

Akibat Deforestasi

Nah, jika sudah terjadi perubahan lahan hutan, lingkungan juga akan mengalai gangguan. Berikut akibat deforestasi yang akan terjadi:

·         Bencana Alam

Bencana alam yang sangat mungkin terjadi dari adanya kegiatan penebangan yang mengesampingkan konversi hutan adalah peristiwa bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir.

·         Berkurangnya  Flora dan Fauna

Sobat paham kan, apa arti flora dan fauna? Jangan sampai kebalik ya. Hihi.

Jadi, alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan hutan juga bisa berdampak pada kelestarian flora dan fauna.

Apabila deforestasi terus dibiarkan habitat asli mereka akan bergeser menjadi kawasan yang hanya diuntungkan bagi aktivitas manusia saja. Seperti yang di awal aku ceritakan kan ya, babi hutan menyerang pemukiman warga.

·         Global Warming

Adanya hutan salah satunya adalah untuk menyimpan cadangan-cadangan karbon dalam jumlah yang sangat besar.

Hutan juga mampu menyerap karbon dioksida berlebih yang ada di udara dan mengkonversinya menjadi oksigen melalui proses fotosintesis yang dapat menyimpan karbon lebih dari dua ratus miliar ton, Waw!

Sehingga deforestasi ini bakal sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim yang berkaitan dengan karbon-karbon yang ada di udara dan pada tanah gambut. Apabila lahan gambut kehilangan pohon di atasnya maka akan melepaskan karbon yang tersimpan ke udara.

·         Terganggunya Siklus Air

Hutan yang gundul dan berkurang jumlahnya jelas akan mengakibatkan berkurang pula penguapan air tanah oleh pohon. Kondisi ini berakibat pada iklim dan cuaca yang berubah menjadi lebih kering, karena curah hujan akan berkurang.

Nah sobat, itu beberapa faktor plus dampak dari adanya deforestasi hutan. Padahal yang sebenarnya hutan itu merupakan anugerah dari Allah SWT yang bener-bener harus kita jaga dengan sangat bijaksana. Agar supaya  keberlangsungan makhluk hidup tetap terjaga.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar